Putiri duyung sering kali digambarkan dengan sosok perempuan cantik yang menawan hingga banyak para kaum laki-laki yang terpesona oleh kacantikan dari mahluk mitologi ini. Namun, putri duyung versi mitologi Yunani memiliki gambaran yang sangat menakutkan, konon katanya sering memangsa para kaum laki-laki yang sudah tergoda oleh dirinya. Makhluk ini bernama Siren atau Seirenes. Mari kita simak kisah Siren sang makhluk mitologi Yunani.

Kisah Siren Makhluk Mitologi Yunani

Siren adalah makhluk berwujud setengah wanita setengah ikan yang menyanyikan lagu pada para pelaut yang lewat. Namun pada awalnya Siren lebih sering digambarkan perempuan dengan tubuh setengah burung. Orang yang mendengar nyanyian mereka akan menjadi tidak sadarkan diri, sebagian menabrakkan kapal mereka ke batu karang dan sebagian akan menenggelamkan diri ke laut.

Menurut mitosnya Siren merupakan pelayan dari Persephone (ratu dunia bawah, anak Dewa Zeus). Namun, ketika Persephone hilang karena diculik Hades, para pelayan tersebut diberi sayap oleh Demeter untuk mencari Persephone. Meski telah berkelana sepanjang waktu, memanggil-manggil nama Persephone dengan suara indah dan lagu yang manis. Tapi, Persefone tidak dapat ditemukan. sbobet Para pelayan pun dihukum dengan kutukan selamanya menjadi Siren.

Para Siren akhirnya tinggal di daerah terpencil yang berbatu dan sepi bernama Pulau Anthemoissa. Meski dikutuk dan terbuang, Siren tetap memiliki suara yang merdu. Dan dengan suara jp789 yang merdu itu digunakannya untuk memikat para pelaut. Pelaut yang mendengar suara nyanyian siren konon menjadi terbuai sampai-sampai kapalnya menabrak karang lalu karam. Tidak hanya itu, Siren juga diyakini sering menunjukkan dirinya kepada pengunjung pantai yang sedang mabuk. Sasarannya adalah pria, karena nyawa para pria itu menjadi kekuatan bagi para Siren.

Meskipun punya sifat berbahaya dan sisa-sisa dendam atas kutukan hidupnya, Siren juga pernah membantu pelaut yang tersesat saat mencari jalan. Nyanyiannya juga pada awalnya muncul karena ingin menghilangkan sepi. Lama kelamaan para pelaut yang penasaran berkunjung ke Pulau Anthemoissa. Dalam cerita asalnya, lagu dan suara indahnya jauh lebih mengesankan daripada kecantikan wajahnya.

Tentang perubahan deskripsi fisik dari para Siren dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan peradaban manusia. Sehingga cerita mitologi terus berlanjut dikisahkan seiring waktu. Entah dipandang sebagai manusia setengah burung atau putri duyung, Siren hanyalah makhluk mitologi Yunani yang mendapat kutukan di pulau terasingkan dan bernyanyi untuk mempertahankan dirinya. Demikian kisah dari Siren sang makhluk mitologi.